a IkaMitayani: Parenting
Showing posts with label Parenting. Show all posts
Showing posts with label Parenting. Show all posts

27 November, 2020

Seberapa Burukkah Anak yang Suka Coret Dinding?

Seberapa Burukkah Anak yang Suka Coret Dinding?
Seberapa Burukkah Anak yang Suka Coret Dinding?


Bukan rahasia umum kalau anak-anak sangat menyukai dunia coret mencoret. Mereka pun membuat gambar yang diistilahkan oleh orang dewasa dengan istilah menggambar benang ruwet. Hayo ngaku, Anda para mama dulu pasti juga begitu? Saya juga begitu. Hahaha…..

Kok bisa tahu? Mama saya,

10 October, 2020

Anak Laki Tidak Apa Ke Dapur? Memang Kenapa?

Kalau boleh jujur, saya sendiri sudah biasa membiasakan anak ke dapur, melakukan kegiatan bebersih, dll. Padahal mereka lelaki.

Memang kenapa kalau anak laki bisa mengerjakan pekerjaan yang saya sebutkan di atas? Lelaki sama juga dengan perempuan.

Anak saya sudah biasa membantu sejak mereka masih piyik alias masih kecil banget. Seinget saya, untuk sulung

01 May, 2017

Mempersiapkan Mudik Seru Bersama Buah Hati yang Aktif? Ini Triknya


Cara Mempersiapkan Mudik Seru Bersama Buah Hati - Sebentar lagi akan lebaran nih. Pasti sudah banyak yang sudah bersiap untuk mudik. Hayo siapa saja? Ngacung yuk!
Saya sendiri juga akan mudik, bersama suami dan kedua anak yang luar biasa aktifnya. Tanya aja yang sudah ketemu sama mereka. Tapi itu bukan masyalah besar. Selama segala sesuatunya sudah terurus dengan baik.
Nah apa saja sih yang selalu saya persiapkan ketika akan mudik dan semua keperluan anak dan suami terangkut sempurna? Ya ga sempurna banget sih. Minimal mendekati. Halah ini mau ngomongin apa sih jadinya?
Tip ini bisa dipakai untuk Anda yang ingin bepergian juga lain waktu, selain untuk mudik.
  1. Siapkan list apa saja yang mau dibawa. List saja untuk semua anggota keluarga. Ini untuk mencegah kelupaan akibat banyak yang dipikirin hahaha.
  2. Siapkan baju anak, suami dan Anda. Perkirakan saja untuk 2-3 hari. Atau berapa lama Anda akan pergi. Jangan lupa termasuk printilannya ya. Termasuk jaket. Lipat seperti biasa, lalu ditata dengn cara menggulungnya. Agar ransel, koper, tas travelling milik Anda bisa memuat semua. Kalau perlu setrika bisa sesampai di tempat tujuan.
  3. Persiapkan pula peralatan mandi, make up, handuk kecil, parfum, minyak kayu putih, obat nyamuk semprot kecil, lampu emergency kecil, dll. Penting lho. ðŸ™‚
  4. Kalau bawa laptop,

26 October, 2015

Cara Ampuh Mencegah Bullying Pada Anak di Sekolah

parenting, mencegah bullying, bully, anak, bully pada anak, mencegah bullying pada anak
Adik Menunggu Kakak Keluar Kelas

Cara Ampuh Mencegah Bullying Pada Anak di Sekolah


Memiliki buah hati yang sudah mulai sekolah, terutama di sekolah dasar, semakin membuat kita para ibu agar lebih awas dan waspada. Bukan berita baru, kalau ada berita kriminal tentang bullying anak, mengakibatkan korban tewas. Masalahnya sepele. Lalu bagaimana cara mencegah bullying? 

Ini sedikit pengalaman dari saya, yang ingin saya bagi disini. Semoga bermanfaat.

1. Antarlah anak ketika berangkat sekolah. Sediakan waktu untuk menunggu anak masuk ke dalam kelas. Perhatikan apa yang mereka dan anak lakukan. Disini Anda bisa menyimpulkan anak Anda apakah dibully atau tidak. Biasanya Anda bisa menyimpulkan setlama seminggu. Anda juga bisa memotret kegiatan mereka. Saya karena senang mengabadikan kegiatan anak sejak kecil, membuat saya memotret kegiatan anak-anak. Kelak ini akan menjadi informasi penting untuk Anda. Cerita ini akan saya share dalam artikel yang berbeda.

2. Biasakan anak Anda bercerita apa saja, termasuk kegiatannya di sekolah, teman-teman, jajan apa, dll. Ini sangat berguna ketika ada sesuatu dengan Anak. Anda bisa mendeteksi secara dini, sebelum terjadi hal yang tidak enak lebih jauh. Berikan nasehat, arahan, dll, kalau terjadi hal yang tidaj menyenangkan.

3. Ajari anak agar berani melawan temannya.

Contoh, anak saya pernah dipukul dan didorong temannya. Saya ajarkan padanya, jangan pernah mau dipukul. Kalau sampai dipukul, kamu harus membalasnya. Karena apa? Agar temanmu tahu rasanya sakit kalau didorong. Tapi kamu jangan pernah memulai dulu. Kalau temenmu kamu balas, mereka tidak akan pernah berani untuk
melakukan hal sama. Kalau kamu diam, dia akan mikir, oh ga apa-apa kalau mukul kamu. Kamu mau dipukul? Anak saya menjawab, tidak mi. Detil akan saya ceritakan di artikel lain ya.



4. Dekatlah dengan teman-temannya.
Saya termasuk dengan teman-teman sekolahnya. Tak peduli sekelas atau kakak kelasnya. Kebetulan itu terjadi begitu saja. Saya menyapa mereka, berkenalan, dan berbagi. Berbagi dalam artian, bisa jadi berbagi permen, mendengarkan, mengajarkan self defense, dll.

Saya tahu nama-nama mereka, kebanyakan. Mereka juga sering menyapa saya terlebih dahulu, curhat dengan saya, menyambut saya ketika datang, dan mereka tanpa langsung jadi akrab dan sayang dengan anak saya juga. Mereka juga akan memberitahukan ada kejadian apa di sekolah tanpa Anda minta. Informasi mereka sangat berharga. Ini yang sering dilupakan banyak ibu. Hasilnya, saya justru ikut ngemong, saat mereka curhat, saya ajarkan agar menceritakan kepada ibunya, karena itu sangat penting.

Kalau pun Anda menegurnya kalau terjadi sesuatu, bisa dengan enaknya. Seperti mengobrol. Kkarena kedekatan saya, saya jadi lebih mudah ngasih tahu mereka, karena mengenal saya. Detil akan saya ceritakan di artikel lainnya ya.

5. Akrab dengan guru

Penting sekali. Karena apa, secara tidak langsung mereka juga akan ikut mengawasi perkembangan anak. Kalau ada apa-apa dengan anak, dan Anda cerita, bisa dilakukan tindakan selanjutnya. Saya akan cerita detil di artikel berikutnya.

6. Akrab dengan Orang Tua Murid

Mengapa? Karena kalau terjad sesuatu, kita bisa mengobrol dengan mereka dengan baik dan enak. Akrab dalam artian, saat bertemu, usahakan saling menyapa. Pandang dan sapalah. Saya sering mendapati orang tua yang tidak memandang, ya tidak apa, lain waktu pasti akan memandang kita. Mungkin mereka terburu-buru, malu bahkan ada yang minder. Ini akan saya share dalam satu artikel. Walhasil, tak hanya anak yang dekat dan curhat dengan saya, ibunya juga. Saya akhirnya juga malah seperti sosialisasi soal anak kepada mereka diantaranya. Tentang bagaimana harus peduli. Itu terjadi begitu saja, karena kepedulian saya terhadap anak begitu tinggi.


7. Boleh Anda menegur langsung Anak yang Membully dengan baik

Cara mencegah bullying lain adalah, ketika mendapat info dari teman-temannya, saat Anda menunggu anak sampai masuk kelas. Anda bisa tanya langsung pada yang bersangkutan, kenapa melakukannya. Kalau alasan sepele, Anda bisa memberi tahunya. Sering orang tua mereka tidak mengajarkan dan memperhatikan mereka. Anak itu tak akan melakukan lagi. Lakukan dengan tidak marah dan beritahu Anak Anda untuk menjaga dirinya.


8. Jangan remehkan karena mereka masih kecil

Jangan pernah menganggap enteng masalah yang terjadi, dengan alasan, ah mereka kan masih kecil. Justru itu, mumpung mereka masih kecil, maka mereka butuh perhatian dan pondasi yang kuat sejak dini dari Anda ibu atau orang tua.

Ketika masih kecil mereka belum tahu, kalau memukul, mendorong bisa fatal akibatnya. Memukul di tengkuk, dada, alat kelamin, dan bagian perut, sangat berbahaya dan mengakibatkan kematian. Itu kenapa, saya selalu menekankan anak saya jangan mau dipukul, terutama kepala dan bagian yang saya sebutkan di atas. Saya ajarkan mereka membela diri. Karena ketika di sekolah, kita berada di tempat lain. Satu-satunya cara mengajarkan dirinya agar aware dan menjaga diri sendiri.


Anak saya memang menyuruh saya pulang setelah mengantar, berhubung adeknya tidak mau pulang sebelum kakak masuk kelas, membuat saya menunggunya. Tapi ada yang diuntungkan disini. Saya. Saya bisa melakukan tindakan preventif, sebelum terjadi bullying. Kadang saya mikir, ternyata berguna juga ya, saya bekerja dari rumah, membuat saya memiliki waktu untuk antar jemput anak dan memperhatikan dengan lebih intens.

Masing-masing point di atas, akan saya kembangkan masing-masing dalam satu artikel. Semoga bermanfaat ya.





27 September, 2015

Alasan Tidak Membiarkan Anak Sendirian di Luar

Alasan Tidak Membiarkan Anak Sendirian di Luar


Untuk mendapatkan update artikel bermanfaat dari ikamitayani.com silakan bergabung dengan LIKE >>> http://facebook.com/IkaMitayaniCom

Alasan Tidak Membiarkan Anak Sendirian di Luar

Saya memiliki alasan tersendiri, mengapa tidak pernah membiarkan anak sendirian di luar. Berbeda dengan sebagian orang tua yang bersikap sebaliknya. Jawabannya memang sangat jelas, memproteksi mereka dari hal yang tidak diinginkan.

Bukan rahasia umum, ketika terjadi hal-hal yang membahayakan bagi anak. Parahnya sampai menyebabkan kematian, bukan hanya menderita luka saja. Andai hal yang tak diinginkan terjadi, siapa yang akan menyesal dan sedih berkepanjangan? Orang tua, terutama ibu.

Memang apakah benar, membiarkan anak adalah membuat mereka mandiri. Tapi apakah benar dengan cara demikian? Saya akan berbagi tip agar anak mandiri di artikel lain ya bun.

Obrolan saya dengan salah seorang ibu teman sekolah anak saya, memantapkan tulisan ini terbit.

Oke kita kembali ke alasan saya ya bun.

1. Kita tak pernah tahu kejadian apa yang akan dialami anak.
    Benar bun. Kita tak pernah tahu kejadian apa itu, apalagi kita sendiri tak menjaga dan mengawasi mereka di luar.

Ambil contoh ketika anak sedang asyik bermain, dia lupa keamanan sendiri. Bermain pedang-pedangan menggunakan benda berbahaya, seperti ranting pohon. Bagaimana kalau masuk ke mata? Saking ayiknya bermain. Karena sering kali yang terjadi adalah, anak orang lain tidak dididik sama seperti anak kita sendiri. Saya justru sering "mengasuh" anak orang lain. Saya akan membahas cerita itu dalam artikel yang berbeda.

Contoh lainnya, kalau anak asyik bermain, lantas tak mengindahkan sekitarnya, ada lubang yang dalam, terkena sambaran api. Apabila kita mengawasi dan menjaga ketika anak bermain, pasti kita bisa melakukan tindakan preventif, mengingatkan, dan menyelamatkan si anak sesegera mungkin.


2. Keamanan tidak ada yang menjamin.
     Ini salah satu hal yang penting bun. Keamanan. Ya, keamanan sekarang tidak ada yang bisa menjamin. Bahkan di dalam rumah sendiri
pun bisa terjadi. Bagaimana kalau di luar. Tindakan kriminal terhadap anak terbilang cukup tinggi bun. Kita bisa melihat semakin banyak porsi berita kriminal yang terjadi pada anak cukup besar menghiasi program berita kkhusus kriminal.

Bagaimana kalau saat di luar, anak yang asyik bermain, kehilangan jejak teman atau saudaranya, sehingga tidak bisa pulang, karena bentuk rumah yang sama, atau kejauhan? Bagaimana saat bermain, ada orang yang tidak dikenal dan bermaksud jahat mendekati anak? Bagaimana kalau itu orang dewasa yang kekuatan dan tubuhnya lebih besar dari si anak? Pasti akan sulit untuk melepaskan diri. Seaman-amannya tempat dia bermain, selalu akan ada saja yang memanfaatkan situasi. Belum lagi kalau dia bermain ke rumah temannya atau tetangga, kita juga tak bisa leluasa menjaganya. Bersyukurlah kalau tetangga atau temannya bersikap baik dan tidak membahayakan keselamatannya?


Penting bagi kita untuk tak bosan-bosan mengingatkan anak untuk berhati-hati. Tapi alangkah baiknya, usia tiga sampai sembilan tahun tidak dibiarkan sendirian di luar. Sepintarnya mereka, belum tentu bisa menghindari, karena tubuh dan kekuatan mereka sendiri. Itu kenapa kalau saya sekiranya tidak bisa menemani mereka bermain, saya membiakan mereka bermain di hadapan. Saya mengerjakan pekerjaan dengan mengawasi mereka. Mata saya tak akan pernah berhenti untuk memastikan mereka baik-baik saja. Kalau saya sudah selesai dan ada waktu luang, baru saya mengajaknya keluar rumah, bermain bebas. Atau membawa mereka berjalan-jalan bersama.

Begitulah bunda, alasan saya tidak membiarkan mereka sendirian, demi yang terbaik buat keselamatan mereka. Toh saya selalu menyediakan waktu untuk mereka ketika ada kesempatan, dengan bermain keluar.


Semoga bermanfaat ya bunda.







11 March, 2015

Biarkan Anak Bebas Menentukan Pilihan Hidupnya

Bicara soal anak adalah bicara tentang masa depan. Masa depan mereka. Masa depan seperti apa? Sebagai ibu, bohong kalau tidak menginginkan anak tidak sukses. Saya dan seluruh orang tua yang baik pasti ingin anak sukses semua. Lantas sukses yang seperti apa?

Belajar dari pengalaman, saya tidak ingin memaksakan keinginan saya. Saya ingin membebaskan mereka menentukan pilihan mereka. Pilihan hidup mereka. Tentu saya juga tetap mengawasi dan mengarahkan kembali ketika melenceng dari jalur. Tapi bukan memaksakan kehendak saya. Mereka harus begini, harus begitu.

Saya yakin mereka punya pilihan, tugas saya mendukung mereka mewujudkan mimpi. Saya yakin, ketika mereka melakukan atau mengerjakan hal yang mereka senangi, mereka akan merasa nyaman dan senang, dan tingkat keberhasilannya pun jauh lebih tinggi.

Saya tak mau menentukan ehm tepatnya mendoktrin, bahwa pilihan yang itu jelek, yang bagus ini. Atau mengancam dengan halus, kalau ga kuliah ini aku ga mau bayarin, tapi ternyata si anak ga suka, terpaksa, hasil pun jelek? Sayang kan? Biarkan mereka berkembang sesuai minat. Percaya saja, pada pilihan mereka.

Saya, sedang belajar. Saya berkomitmen untuk mendukung anak-anak saya. Karena saya tahu dengan benar, bagaimana seorang anak yang selalu didoktrin, dikekang, dilarang-larang, dimatikan impiannya, dimatikan dari apa saja.

Bisakah Anda juga? :-)

Like >>>> Halaman IkaMitayani
Follow Twitter IkaMitayani

29 January, 2015

Tip Mengatasi ASI Yang Macet

 Hal yang paling menyedihkan bagi ibu yang baru saja melahirkan, dan berniat untuk memberikan ASI.  Ternyata ASI macet atau istilahnya tidak lancar mengalir. Sementara adek bayi masih haus ( lapar).

Saya pernah mengalaminya suatu hari, meski terbilang selalu lancar. Awalnya saya bingung, bagaimana ini? Lalu saya asal makan yang banyak, pikiran sederhana sih. Ada yang bilang, sebaiknya begini, sebaiknya begitu. Tapi sayangnya tidak berpengaruh.



Tip Mengatasi ASI yang Macet

Bagi seorang ibu, melihat bayi menangis karena haus (lapar), rasanya makin tidak keruan dan justru bikin stres. Ini mengakibatkan semakin tidak lancar aliran susunya.

Saya punya tip sangat sederhana, kalau ASI menipis akibat kelelahan dll.Tip mengatasi ASI yang macet.

1. Makan sup, sayur bayam, sayur yang berkuah
2. Makan sate, bumbu kacang yang banyak bisa             melancarkan ASI
3. Minum sari kedelai

Itu tiga tip sederhana yang tanpa sengaja berdasar pengalaman.

3 Fakta Positif ASI Untuk Ibu Dan Bayi

Informasi akan manfaat ASI sudah banyak dan bisa diakses darimana saja, mulai buku hingga blog. Artikel ini juga membahasnya, berdasar pengalaman saya. Berikut 3 fakta positif ASI untuk ibu dan bayi.

1. Memberikan kedekatan bagi Ibu dan bayi. Dengan pemberian ASI ekslusif membaktauat bayi akan selalu bersama ibu. Sulit baginya berlama-lama bepergian, dengan anak yang membutuhkan ASI-nya. Kedekatan ini terus berlanjut hinga bayi bertambah usianya.

2. ASI mempermudah Ibu, karena kepraktisannya. Coba bayangkan, ketika malam, bayi ingin minum susu, tak perlu harus ke dapur mengambil botol lalu mengisi air dan susu. Sementara si bayi akan semakin keras tangisannya. Kalau ASI, kita tak perlu membuatnya terlebih dahulu, langsung memberikannya.

3. Daya tahan tubuh anak yang mengkonsumsi ASI, akan berbeda. Dia tidak gampang terkena penyakit. Kecuali panas dikarenakan tumbuh gigi, itu memang terjadi pada bayi manapun dan lumrah, sebagai reaksi. Bukan penyakit.

Tiga hal saja ya, selebihnya, bisa sahabat tambahkan sendiri ^_^ Semoga bermanfaat Foto diatas, foto kedua anak saya saat masih bayi, 4 bulan 10kg lo :D

09 November, 2014

4 Manfaat Komunikasi dengan Anak

Sudah seringkah Anda bertanya pada anak, hari ini bagaimana? Sekolahmu gimana? Belajar apa? Tadi makan apa di sekolah?
Itu mungkin beberapa contoh kalimat yang mungkin bisa Anda tanyakan.
Kenapa perlu bertanya pada anak?
1. Akan ada kedekatan Anda pada anak. Dia akan merasa bahwa orang tuanya peduli.
2. Kebiasaan bertanya ini akan membuat anak merasa nyaman dan akan bercerita dengan sendirinya, tanpa Anda harus bertanya terlebih dahulu.
3. Anak terbiasa bercerita. Dia akan menceritakan segala hal kepada Anda.
4. Jangan kaget, kalau anak bisa jadi bercerita tentang teman yang nakal, perlakuan oknum guru yang buruk dan membuatnya takut, cerita dia jatuh yang tak diketahui oleh guru, dll. Justru dengan membiasakan kebiasaan ini, Anda bisa mendeteksi secara dini, sebelum terjadi hal yang lebih tidak diinginkan.
Kebiasaan berkomunikasi dengan anak ini sangat bermanfaat. Hubungan Anda dengan anak-anak juga akan semakin  terjalin dengan baik.

20 May, 2014

Tip Agar Anak Tidak Mengompol

Anak suka mengompol? Bahkan tiap hari harus ganti seprei, saking seringnya anak mengompol? Bagi ibu yang mengurus anak-anaknya sendiri, tentu akan sangat merepotkan. Ada beberapa tip yang bisa ibu pakai, berdasar pengalaman nih.

Alhamdulillah anak saya tidak mengompol. Bagaimana caranya? Caranya adalah membuat kebiasaan untuk si anak. Jadi saat dia memulai tidak memakai popok ( nanti akan saya bagi tip agar anak tidak memakai popok lagi), biasakan untuk melakukan beberapa kegiatan.

Biasakan sang anak tidak banyak minum menjelang tidur. Jadi awalnya cukup satu, dua botol susu saja setelah makan itu pun beri jeda. Lalu setelah itu, sebelum tidur, biasakan anak ke kamar mandi, untuk buang air kecil. Tidak selalu anak buang air kecil saat itu, tapi biasakan.

Ketika malam, bangunkan atau gendong ke kamar mandi, entah itu nanti buang air kecil atau tidak, biasakan saja. Biasanya sih, anak pasti buang air kecil.

Pagi hari, ketika anak sudah bangun atau belum, bawa saja dia ke kamar mandi, untuk buang air kecil. Biasakan saja.

Nanti setelah anak terbiasa, dia akan melakukan yang sama dengan sendirinya. Bahkan dia bisa terbangun sendiri dan pergi ke kamar mandi untuk BAK.

Kebiasaan untuk BAK, dari menjelang tidur, tengah malam, dan pagi, nanti akan berkurang saat anak mulai besar. Tapi dia akan merasakan saat hendak BAK, di waktu tidur, dia akan segera bangun. Lalu tidur lagi. Saat itu, dia minta minum susu, juga tak apa, karena dia tak akan mengompol. :D


Tip diatas berdasarkan pengalaman pribadi saya. Uji coba sendiri, berdasarkan nalar atau tidaknya.
Semoga bermanfaat :)

31 July, 2013

Cara Membedakan Air Seni Atau Ketuban

Saya mengalami ini, seminggu sebelum melahirkan. Setiap gerak, pasti keluar air. Saya pikir ini adalah air seni. Saat hamil, kandung kemih tertekan oleh dinding rahim. Itulah yang menyebabkan, BuMil sering mengalami BAK. Warnanya jernih tak ada semburat putih yang biasa dinamakan keputihan.

Saya sempat bercerita perihal ini ke suami, dia menjawab apakah saya akan melahirkan hari ini? Begitu terus. HPL bayi kami pada 23 Maret 2013, masih jauh. Tanggal 18 Maret, kami datang untuk memperiksakan kandungan, sayang telat, karena sudah tutup. Hari berikutnya, kami datang kembali. Ya, karena memang itu minggu ketiga, saya harus periksa kandungan (inisiatif sendiri).

Ternyata, setelah saya bercerita tentang kejadian yang dialami tempo hari, dokter kandungan segera memeriksa dengan seksama. Keputusannya hari itu juga saya harus melahirkan Keenan. Bayangkan jam 10 masuk periksa, setengah dua siang, operasi. Kenapa secar? Pertimbangannya adalah, dikawatirkan air ketuban habis, dan itu membahayakn janin, meski posisinya normal.

Dokter bisa memaklumi, memang tiap kehamilan prosesnya berbeda, ibu satu dengan yang lainnya.

----

Air ketuban dan air seni memang susah dibedakan. Tapi ada cara yang bisa diandalkan.

1. Cium bau celana mom, apalah bau air seni atau justru tidak ada baunya.

2. Air ketuban: tidak berbau, sebaliknya, air seni: berbau

Penting diingat, air ketuban yang lebuh daulu keluar bisa membuat kuman menyerang bayi dan menyebabkan komplikasi. Untuk itu segera ke dokter untuk memastikan ya mom. Untung, sekali lagi untung saya memang sudah menjadwalkan diri seminggu sebelum HPL memeriksakan diri, kalau tidak bisa bahaya. Jangan menebak-nebak sendiri. Anak saya lahir empat hari lebih awal dari HPL


Semoga bermanfaat ya mom ;) Selamat menikmati kehamilannyaa