Beberapa waktu lalu saya mendapatkan info baru mengenai cara lain mendapatkan penghasilan. Untuk blogger tentunya. Hal ini kabar menggembirakan juga kan. Tak perlu menjelaskan soal bagaimana cara mendapatkan penghasilan dari blog, pasti kawan Ami di sini sudah fasih.
Pasti ada yang sudah dapat dari Adsense, atau sumber lainnya. Nah ini berbeda dari Adsense. Jadi
semacam widget gitu, yang bisa dipasang di sidebar blog. Ketika pengunjung blog membaca, dia bisa melihat widget tersebut. Apa sih ini? Affiliate gitu? Bisa juga di bilang begitu.
Mendapat penghasilan dari blog atau dikenal dengan monetisasi blog memang cukup menggiurkan ya teman. Saya sendiri jujur tak munafik butuh uang untuk anak-anak. Bisa bekerja dari rumah sudah sangat menyenangkan.
Monetisasi blog atau blog monetizing berdasar materi dari Carolina Ratri di acara #ngopibarengtiket di Hotel Harper Mangkubumi adalah berasal dari:
- Artikel sponsor. Biasanya kita mengenal dengan job review, content replacements, dan reports.
- Selling, seperti produk dan servis.
- Kemudian affiliate atau advertising. Saya yakin semua sudah tahu bahkan sudah dapat fee dari adsense, affiliates dan banner space.
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu sebelum teman Ami berniat memonetisasi blognya. Lah kok ada syarat ya? Jadi begini. Sebelum kita memonetisasi blog, harus melakukan beberapa hal ini dulu ya. Ini berdasarkan yang saya tahu….
- Usahakan blog sudah banyak artikel. Minimal lima belas artikel. Kalau bisa sih, blog berumur 6 bulan. Kenapa sih? Agar mudah approvenya. Lho harus ada prosesnya? Iya dong. Brand juga tak mau sembarangan menerima blogger, karena kawatir tidak sesuai dengan konten yang diusung blog.
Rutinlah menulis. Ga harus tiap hari. Semakin rutin setiap hari, malah bagus. Kalau tidak ya, gak masalah. Misal seminggu sekali. Tidak apa lho. Ada kok blogger yang memiliki niche bisnis, hanya update setiap Senin, tetap banjir pengunjung.
Perjelas nichenya.
Jangan mengandung unsur yang dilarang atau konten negatif, seperti narkotika, SARA, rokok, sex, dan sejenisnya.
Tulis artikel yang bermanfaat, positif dan orisinil ya.
Selain itu perhatikan pula Feature dari blog. Apa sih itu? Perhatikan lay out, domain, about me dan disclosure, kontak, sosial media dan lainnya. Kedua, Blog Performance, dengan memperhatikan DA, PA, Alexa Rank, dan Klout Score, dll.
Carolina Ratri menjelaskan juga mengenai Good Content. Menurutnya, perhatikan niche blog. Lifestyle juga tak masalah kok. Artikel sebaiknya detail dan actionable. Kemudian, artikel bersifat bisa dibaca kapan pun, meski sepuluh tahun yang akan datang masih relevan, fokus, menggunakan story telling atau berdasarkan tren.
Konten yang baik itu seperti apa sih? Tentu harus bisa bermanfaat dan memberikan solusi atas masalah yang dicari pembaca. Tulis seperti Anda sedang berbicara dengan pembaca. Pancing pembaca untuk merespon artikel. Artikel sebaiknya bisa memberikan ide baru atau pandangan yang baru akan sesuatu.
Nah agar bisa berhasil memonetisasi blog, sebaiknya kita harus aktif di media sosial lho. Oia setahu saya ada Klout untuk mengukur keaktifan dan seberapa jauh pengaruh kita di media sosial. Hayo siapa yang belum tahu? Segeralah cek Score Kloutnya ya. Karena ini bisa menjadi tambahan lho.
Selanjutnya, persiapkan ratecard dan media kit. Jangan lupa memiliki Google Analytics dari blog. Ini untuk mengetahui lebih jelas siapa pembaca dan masih banyak yang lainnya. Anda juga harus sering melakukan networking dan researching. Satu lagi, teman Ami, juga perlu melakukan maintenance secara rutin pada blog lho.
Sesi berikutnya, Nuniek juga membagi
