a IkaMitayani: Konsumen Pintar VS Customer Service Provider yang Text Book

08 May, 2015

Konsumen Pintar VS Customer Service Provider yang Text Book

Customer Service adalah garda depan perusahaan memang benar. Mereka mewakili perusahaan untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen. Namun sayang tak semua customer service baik yang berada di kantor atau layanan telpon memiliki kemampuan yang diandalkan. Kalau hanya untuk bersikap ramah dan tak diimbangi dengan penguasaan produk, untuk apa? Konsumen datang ke customer service untuk minta solusi.

Sebenarnya apa sih yang diperlukan oleh customer service?

Saya misalnya mendapat masalah ketika hendak membeli aplikasi di play store, tapi tidak bisa karena masalah di provider. Saya mencoba berulang kali tetap tak bisa. Padahal saya pernah sukses membeli novel melalui play store.

Akhirnya saya mencoba menghubungi kontak service, jawaban kurang memuaskan, karena sudah saya coba lakukan semua Hal. Akhirnya saya mengiyakan saja, dan segera tutup telepon.

Saya memutuskan untuk mendatangi kantor provider tersebut, untuk meminta bantuan. Siapa tahu saja mereka bisa memecahkan masalah dengan mudah karena langsung memegang ponsel saya. Saya musti antri terlebih dahulu dengan nomor urut hampir seratus. Lama.

Ternyata sama, customer service tak dapat berbuat banyak. Dia hanya melihat pemecahannya melalui panduan yang ada di komputermya. Saya sudah bilang kalau dulu bisa. Kenapa sekarang tidak bisa? Dia memberikan jawaban dengan sangat tidak memuaskan. Customer service tersebut menyarankan memasang chip di ponsel satu sim. Saya bilang kalau hal itu tak ada masalah. Kalau masalah kenapa dulu saya bisa? Astaga, baiklah saya memilih pulang. Saya justru terlihat tak tahu apa-apa. Saya tertawa kecut.

Sesampainya di rumah, saya mencoba lagi dan membeli provider lain, dan taraaa bisa! Padahal saya tetap menggunakan ponsel tipe dual sim. Jadi pintaran siapa? Saran saya, sebagai customer service harus juga suka utak atik, tidak hanya berdasar panduan, jangan selalu text book.

Itu kenapa saya memilih pilihan sangat tidak puas, ketika provider tersebut melakukan survey. Karena saya sangat tidak terbantu dengan customer servicenya.

No comments:

Post a Comment