Aku selalu mencarimu. Apakah kamu mengetahuinya? Atau berpura-pura tak tahu sama sekali. Padahal, aku selalu sengaja membuat tanda, agar kamu mengerti.
Apa kamu bodoh? Menutup mata akan kehadiranku? Entahlah, lagi pula sesuatu yang kasat mata, tak nampak olehmu, memabukkanku. Cukup! Berhenti memperhatikanku. Sementara kamu juga mengabaikan perasaanku.
Berhenti pula, untuk selalu ada disetiap aku melangkah. Kamu selalu mengiringiku. Aku tak pernah mendengar kamu akan mengeluh, lelah. Tak pernah. Bahkan saat aku terduduk karena tak sanggup melakukan apa pun. Patah semangat, hingga tak mampu berdiri. Kamu akan menghentikan langkahmu dan mulai membopongku. Hangat dan nyaman. Itu yang kurasakan saat berada dipunggungmu. Aku akan mengeratkan pelukanku, tak peduli kamu akan memintaku melepaskan.
Aku lalu berceloteh panjang lebar, tanpa kamu tanya sekali pun. Begitulah, kamu akan mendengarkanku. Selalu. Meski tahu itu cerita yang sama. Kamu tak peduli. Itu kamu lakukan untuk menyenangkan hatiku. Astaga, terbuat dari apa kamu?
Aku tak bisa mengeluarkan serapah, karena, karena, sebentar. Tunggu sebentar. Ya ampun, semakin kucari, semakin,,,, sempurnanya kamu.
Tunggu jangan pandang aku seperti itu. Aku tak bisa membalas tatapanmu. Aku tak bisa menggambarkan bagaimana tatapanmu menusuk mata hingga ke jantung. Dia akan memompa jauh lebih keras. Herannya, aku semakin menikmatinya.
Sesekali kamu akan mengeluarkan humor yang akan membuatku tergelak secara normal. Ya, aku akan terbahak-bahak. Ya Tuhan, terbuat apa kamu?
Sering aku berpikir, Tuhan telah curang dalam menciptakanmu. Mampu membuatku terbang ke awan, dan tetap disana. Kamu tak pernah melukai hatiku. Kamu bilang aku sangat istimewa. Wanita ini selalu kau katakan mempesona. Kamu akan mengurai rambutku yang sebahu, menatapku dalam, dan " Astaga, kenapa kamu begitu cantik?"
Aku terkesiap mendengarnya, sementara bayanganmu mulai pupus......
No comments:
Post a Comment