a IkaMitayani: Menulis
Showing posts with label Menulis. Show all posts
Showing posts with label Menulis. Show all posts

22 May, 2014

Wawancara dengan Penulis dan Editor Terkenal

Ini adalah salah satu program dari blog SukaBacaTulis. Mewawancarai penulis, editor dan penerbit. Mereka yang sudah malang melintang di dunia perbukuan. Penulis produktif dan best seller, Editor handal yang tangannya menghasilkan penulis dan buku keren. Penerbit yang bisa membuat buku bisa terkenal dan selalu cetak ulang, dll.

Email saya kirimkan ke penulis dan editor yang bersedia. Tanpa ragu, mereka bersedia, dan tak lama, balasan sudah saya terima. Menyenangkan.

Satu per satu email tadi akan saya garap dan ramu menjadi artikel yang bermanfaat untuk teman-teman calon dan penulis.

Wawancara nanti akan di upload di blog SukaBacaTulis.Com. Teman-teman bisa mengunjungi blog tersebut.

SukaBacaTulis nantinya akan mengadakan pelatihan menulis secara offline dan online, langsung ke penulis dan editor juga penerbit. Jadi Anda tak perlu ragu. Pilih saja pelatihan yang diadakan SukaBacaTulis karena tidak hanya teori tapi juga praktik.

SukaBacaTulis nanti juga akan membantu menerbitkan buku teman-teman. Tapi tak menutup kemungkinan bagi Anda yang ingin disalurkan ke penerbit juga bisa, kami bisa membantu, asal naskah memang layak terbit sesuai penerbit.

Masih banyak program-program SukaBacaTulis yang akan di update nantinya di Blog, Twitter, dan Fan Page.


Silakan follow blog www.sukabacatulis.com
www.ikamitayani.com


Twitter
@SukaBacaTulis
@IkaMitayani

Klik G+ agar mendapatkan update blog kami :D

27 April, 2014

Menjadwalkan Untuk Rutin Menulis

Beberapa hari ini saya menjadwalkan secara khusus untuk rutin menulis. Saya berlatih menulis, meluweskan tangan agar tidak kaku dalam menulis. Berlatih agar ide bisa tertuang dengan baik.

Ada fakta yang menarik ketika saya mulai terbiasa menulis dengan rutin. Badan seperti memiliki alarm sendiri. Ketika malam saya biasa terbangun lalu mulai menulis apa saja. Entah mencatat karena sedang belajar dari sebuah buku, menulis, mengedit, ngeblog, menulis ide, dll. Bahkan saya bisa terbangun untuk membaca buku, lalu tidur kembali. Itu terjadi berulang- ulang. Jadi jangan kawatir, bangun hanya sekali, besoknya justru tertidur pulas.
Kenapa malam? Itu waktu saya bisa dengan bebas melakukan aktivitas menulis. Saya bisa berkonsentrasi. Kalau pagi, saya mengurus keluarga, mulai masak, dll. Siang dan sore, saya jua bisa menulis walau satu dua lembar, satu dua artikel blog yang membutuhkan tak sampai sepuluh menit. Tapi tak sebebas saat malam, ketika anak terlelap.

Semoga saja saya bisa melakukan aktivitas ini secara rutin, agar bisa menjadi orang produktif. Amin

Menjadwalkan Untuk Rutin Menulis

Beberapa hari ini saya menjadwalkan secara khusus untuk rutin menulis. Saya berlatih menulis, meluweskan tangan agar tidak kaku dalam menulis. Berlatih agar ide bisa tertuang dengan baik.

Ada fakta yang menarik ketika saya mulai terbiasa menulis dengan rutin. Badan seperti memiliki alarm sendiri. Ketika malam saya biasa terbangun lalu mulai menulis apa saja. Entah mencatat karena sedang belajar dari sebuah buku, menulis, mengedit, ngeblog, menulis ide, dll. Bahkan saya bisa terbangun untuk membaca buku, lalu tidur kembali. Itu terjadi berulang- ulang. Jadi jangan kawatir, bangun hanya sekali, besoknya justru tertidur pulas.
Kenapa malam? Itu waktu saya bisa dengan bebas melakukan aktivitas menulis. Saya bisa berkonsentrasi. Kalau pagi, saya mengurus keluarga, mulai masak, dll. Siang dan sore, saya jua bisa menulis walau satu dua lembar, satu dua artikel blog yang membutuhkan tak sampai sepuluh menit. Tapi tak sebebas saat malam, ketika anak terlelap.

Semoga saja saya bisa melakukan aktivitas ini secara rutin, agar bisa menjadi orang produktif. Amin

23 April, 2014

Tip Mengatur Waktu Menulis Untuk Ibu

Kesibukan menjadi ibu yang mengurus buah hati, suami, rumah, pekerjaan, seringkali menyita waktu. Seorang ibu sering tidak punya waktu untuk dirinya sendiri. Lalu bagaimana kalau ingin menulis? Ada beberapa cara agar ibu memiliki waktu untuk menulis.

1. Pilih waktu ketika anak sedang tertidur dan pekerjaan telah beres.
2. Tentukan waktu produktif menulis, pagi, siang, sore atau malam.
3. Menulislah meski hanya satu lembar ketika ada waktu longgar, Anda akan takjub dalam sehari bisa saja menulis sampai 6-7 lembar
4. Titipkan anak di keluarga yang Anda percaya selama dua tiga jam, lalu segeralah menulis. Konsentrasi Anda bisa menghasilkan berlembar- lembar tulisan
5. Sempatkan membaca blog orang lain/ milik Anda sendiri, membaca buku, koran, majalah, memperhatikan sekitar, menguping, akan membuat Anda memiliki ide baru. Segera Anda tulis, bisa langsung jadi tulisan atau tulis per poin

Semoga bermanfaat tip menulis untuk ibu bekerja dari rumah diatas ya :-)

Tip Mengatur Waktu Menulis Untuk Ibu

Kesibukan menjadi ibu yang mengurus buah hati, suami, rumah, pekerjaan, seringkali menyita waktu. Seorang ibu sering tidak punya waktu untuk dirinya sendiri. Lalu bagaimana kalau ingin menulis? Ada beberapa cara agar ibu memiliki waktu untuk menulis.

1. Pilih waktu ketika anak sedang tertidur dan pekerjaan telah beres.
2. Tentukan waktu produktif menulis, pagi, siang, sore atau malam.
3. Menulislah meski hanya satu lembar ketika ada waktu longgar, Anda akan takjub dalam sehari bisa saja menulis sampai 6-7 lembar
4. Titipkan anak di keluarga yang Anda percaya selama dua tiga jam, lalu segeralah menulis. Konsentrasi Anda bisa menghasilkan berlembar- lembar tulisan
5. Sempatkan membaca blog orang lain/ milik Anda sendiri, membaca buku, koran, majalah, memperhatikan sekitar, menguping, akan membuat Anda memiliki ide baru. Segera Anda tulis, bisa langsung jadi tulisan atau tulis per poin

Semoga bermanfaat tip menulis untuk ibu bekerja dari rumah diatas ya :-)

22 April, 2014

5 Cara Belajar Menulis

Kalau saya jarang menulis, seringkali tulisan menjadi kaku. Sulit sekali menuliskan ide yang muncul. Bahkan menyusun menjadi kalimat saja tidak bisa. Anda pernah atau sering di posisi tersebut? Kalau iya, sama. Berikut ada tip bagi Anda yang ingin lancar menulis. Mari belajar menulis.

1. Rajin menulis di blog, buku harian, catatan di ponsel, dll
2. Paksa Anda untuk menulis tiap hari
3. Tentukan waktu untuk menulis
4. Jangan meluangkan waktu atau menyediakan waktu. Tetapi Anda memiliki waktu untuk menulis
5. Anda aktif menulis status di akun sosial media? Jangan lupa mencatatnya di kertas atau ponsel, lalu kembangkan menjadi sebuah artikel baru di blog

Selamat mencoba, semoga berhasil ya...

5 Cara Konsentrasi Menulis Buku

Rasanya tak keruan saat mengetahui naskah belum juga selesai diketik. Jangan harap bisa segera mengedit naskah tersebut. Lalu apa yang harus penulis lakukan agar naskah bisa segera selesai?

1. Jangan menulis sambil menonton televisi. Ini bisa mempengaruhi konsentrasi Anda
2. Jangan sambil chating, baik melalui whatsapp atau BBM
3. Jangan tergoda untuk melihat akun sosial media milik Anda
4. Luangkan waktu Anda sebanyak mungkin. Buat target agar naskah segera selesai
5. Katakan pada keluarga, baik itu suami, anak, orang tua agar sementara membiarkan Anda berkonsentrasi dalam menulis

Anda bisa menambahkan daftar diatas. Selamat mencoba....

5 Cara Belajar Menulis

Kalau saya jarang menulis, seringkali tulisan menjadi kaku. Sulit sekali menuliskan ide yang muncul. Bahkan menyusun menjadi kalimat saja tidak bisa. Anda pernah atau sering di posisi tersebut? Kalau iya, sama. Berikut ada tip bagi Anda yang ingin lancar menulis. Mari belajar menulis.

1. Rajin menulis di blog, buku harian, catatan di ponsel, dll
2. Paksa Anda untuk menulis tiap hari
3. Tentukan waktu untuk menulis
4. Jangan meluangkan waktu atau menyediakan waktu. Tetapi Anda memiliki waktu untuk menulis
5. Anda aktif menulis status di akun sosial media? Jangan lupa mencatatnya di kertas atau ponsel, lalu kembangkan menjadi sebuah artikel baru di blog

Selamat mencoba, semoga berhasil ya...

5 Cara Konsentrasi Menulis Buku

Rasanya tak keruan saat mengetahui naskah belum juga selesai diketik. Jangan harap bisa segera mengedit naskah tersebut. Lalu apa yang harus penulis lakukan agar naskah bisa segera selesai?

1. Jangan menulis sambil menonton televisi. Ini bisa mempengaruhi konsentrasi Anda
2. Jangan sambil chating, baik melalui whatsapp atau BBM
3. Jangan tergoda untuk melihat akun sosial media milik Anda
4. Luangkan waktu Anda sebanyak mungkin. Buat target agar naskah segera selesai
5. Katakan pada keluarga, baik itu suami, anak, orang tua agar sementara membiarkan Anda berkonsentrasi dalam menulis

Anda bisa menambahkan daftar diatas. Selamat mencoba....

25 July, 2013

Menulis Yang Menyembuhkan

Berapa kali kita terluka? Jawabannya bisa jadi berkali-kali, ada yang tak masuk ke hati, terpikirkan, ada yang berlalu begitu saja. Lalu, bagaimana dengan, luka yang selalu datang, hadir kembali, meski kita tak menginginkannya? Luka yang membuat kita jadi ingat, berpikir dan bersikap negatif?

Ada cara yang ampuh, untuk membuatnya pupus dan menghilang. Kalau masih muncul, frekuensinya berkurang. Yaitu, menulislah. Jauh sebelum ada teori tentang menulis agar sembuh dari penyakit. Saya telah melakukan sejak kecil. Hati saya menjadi ringan, amarah pun berkurang bahkan hilang. Namun saya tak pernah menyadarinya, akan manfaat yang ada.

Saya baru menyadari manfaat menulis yang menyembuhkan, ketika pernah merasa sedih, gundah, atas perasaan saya sendiri, lingkungan dan lain-lain.

Ya, menulislah. Tulislah apa yang menjadi luka, kepedihan, cinta, cemburu, juga pandanganmu. Bahkan saat sakit, bisa sembuh dengan menulis. Menulis yang kita sukai.

18 July, 2013

Tiga Kata Pemancing Ide Tulisan

Kertas masih juga kosong? Tak ada satu huruf pun disana. Pena atau jemari hari Anda tak kunjung bergerak. Bete dong, padahal deadline sudah ada di depan mata. Tenang, ada solusinya.

Pernah dengar belum? Tiga kata pemancing ide. Kalau belum, yuk kita coba sekarang. Mudah kok.

Ambil tiga kata, terserah Anda. Kata apa pun yang muncul di pikiran Anda. Tak ada hubungannya juga tak apa. Malah bagus, bermanfaat membuat tulisan lebih berwarna.

Sekarang kita tulis Bunda, roti, sekolah. Tak berhubungan bukan? Nah, disini kita tidak membuat semua kata itu menjadi satu kalimat.

Kita mulai ya, kata pertama coba ditaruh di paragraf pertama, lalu kata selanjutnya di paragraf berikutnya.

-----

Bunda memeriksa isi lemari. Tak ada isinya. Hari ini seharusnya dia membuat bekal kakak, Toni. Bunda, kawatir kalau kaka makan sembarangan itu membuat perutnya akan sakit.

Mata bunda melirik ke meja makan. Disana ada roti, mentega juga misis. Makanan cepat saji setiap sarapan. Tiba-tiba terbesit ide.

Roti yang telah terolesi mentega juga taburan misis diatasnya, mulai siap. Bunda tersenyum memegang kotak makanan yang telah berisi beberapa roti itu. Kak Toni pasti tidak akan jajan di sekolah deh.


------


Nah itu contohnya. Sederhana kan? Dari 3 kata saja, sudah bisa membuat cerita dalam tiga paragraf dan logikanya masih dinalar. Selamat mencoba ^_^

05 July, 2013

Cara Ampuh Membuat Kalimat Pembuka Pada Tulisan

Suka bingung, kenapa kalimat pembuka pada tulisan Anda, membosankan?

Sekarang jangan bingung lagi, saya punya cara manjur, ampuh bin mantap.

Caranya begini:

1. Seringlah menulis apa saja dalam bentuk kalimat, sebanyak apa pun itu

2. Ambil kalimat yang berasal dari buku yang Anda baca. Satu saja, yang menarik menurut Anda, sebanyak mungkin dari buku apa pun

3. Berlatihlah

4. Kalimat yang ditulis tersebut memantik kreatifitas Anda

5. Lalu khusus untuk kalimat yang anda ambil dari buku-buku tersebut, diubah sebagus dan sebaik mungkin


Nah itu tadi sudah dibeberkan rahasia, agar kalimat pembuka tulisan Anda tidak membosankan atau monoton. Selamat mencoba ^_^

04 July, 2013

Menulis Adalah....

Menulis adalah menulis.

Tak ada definisi yang tegas, selain itu. Menurutku. Entah dengan orang lain.

Menulis juga tidak bisa dengan serta merta selancar laju kereta di lajurnya. Menulis belum tentu bisa diterima orang lain. Karena menulis itu mewakili apa yang ada dalam hati dan pikiran. Itu saja? Tentu tidak.

Jadi, kenapa harus bingung dan susah, bertanya bagaimana cara menulis?

Saya lantas teringat kata suami, " Loh, memang guru tidak mengajari Ami menulis?". Maksud dia, mungkin bercanda. Namun, kalau dipikirkan, makna kalimatnya itu dalam.

Kenapa kita harus repot mencari tahu bagaimana cara menulis? Sedangkan, bukankah kita sudah memiliki modal? Modal yaitu bisa menulis tangan, dan tangan kita. Kenapa tak dimanfaatkan dan menyatukan dengan pikiran kita? Sedang ide ada dimana-mana. Jadi, masih ingin tahu cara menulis? Menulis ya menulis saja. Kalimat itu mempermudah kita, agar tidak terkukung, dan terlepas dari tekanan yang membuat, tak jadi menulis.

Maka menulislah, mulai sekarang.