a IkaMitayani: Tuhan Bolehkah Hamba Putus Asa? Sekali Saja?

25 November, 2020

Tuhan Bolehkah Hamba Putus Asa? Sekali Saja?

Tuhan, bolehkah saya menyerah sekali saja? 

Apakah boleh berputus asa meski saya sangat malu untuk melakukannya. 

Apakah boleh?

-----


Bisa jadi itu terlintas dalam pikiran saya. Bagaimana tidak,

kalau dipikirkan kembali. Covid ini nyatanya ikut "menghantam" saya. Awalnya tak terasa. Tapi setelah saya menyadari sudah berada di akhir tahun. Hasilnya tidak semaksimal yang dulu. Tanpa hal yang membuat tiap tahun berbeda. Iya, banyak aktivitas saya

menghilang. Benar-benar merasa oh sudah akhir tahun. Sudah begitu saja. 

Sementara biasanya di tahun sebelum-sebelumnya, saya selalu ada pencapaian. Saya bisa mewujudkan apa pun mimpi yang sudah tercetus dan tertulis rapi. 

Bahkan kalau saya lihat dan baca pada Daily Digital Planner sangat berbeda dari tahun lalu. Beberapa tahun ini, saya memang selalu mencatat apa saja yang akan dilakukan. Apa yang saya peroleh. Apa hasilnya. Dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Alhamdulillah saya masih waras sampai detik ini. Meski sempat eneg juga. Sempat tidak merasa berarti. Lucu memang. Orang yang selalu optimis seperti saya ini juga sempat merasa down tapi untungnya bangkit dan bilang, "Kamu akan baik-baik saja."

Awal tahun ini saya juga diberikan karunia Tuhan berupa kehadiran bayi laki-laki. Bisa jadi Tuhan memberikan dia dalam hidup kami sekeluarga tepat waktu. Betul. Saya tak akan tahu bagaimana jadinya kalau tidak ada. Mengingat hari-hari ini terasa manis karena kehadiran si kecil ini. Penuh warna. Jadi, sebenarnya saya bukan tak mendapat apa-apa tahun ini. Saya diberikan kehadiran bayi yang lucu ini. Sehingga saya semakin kuat. Lelah suami pun menguap saat sampai rumah. Anak-anak pun ikut serta dalam pengasuhan adiknya. 

----

Bahkan Tuhan tempo hari menyentil saya ketika scrolling instagram. Oia, masih ingat kan, kalau saya kerjanya di media sosial instagram? Sebegai penyedia jasa konten instagram. Di bawah bendera Konten Kece yang sudah mengantarkan saya kemana-mana. 

Saya menemukan hadist ini dalam salah satu postingan yang muncul di pencarian....

"Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir."

(Surah Yusuf ayat 87)


Saya merasa lega, bersyukur. Saya tak sampai merasa putus asa. Tahun ini memang seperti ini. Tapi bukankah ini juga dialami banyak orang? Istilahnya banyak temannya? 

Yang membedakan adalah bagaimana kita masih bisa waras dalam arti sesungguhnya. Waras fisik dan psikis. Sehingga kita bisa survive. Dan pastinya tetap mensyukuri segala nikmat Allah. 

Pada akhirnya kita memang yang harus bisa mengendalikan diri. Hari ini menjelang masuk bulan Desember. Tak lama lagi kita akan masuk pergantian tahun. Tetap saja saya memiliki harap agar besuk segala sesuatunya kembali seperti semula. Semoga semua bisa kembali berbisnis dan satu per satu kesempatan terbuka lebar. Orderan datang mengalir tanpa henti. Anak-anak sehat, panjang umur, cerdas, diberkahi, dan disayang teman, dilindungi Tuhan dimana pun berada. Begitu juga doa untuk saya dan suami. 


Tetap semangat teman, kita akan baik-baik saja....

No comments:

Post a Comment