Blog Referensi Wanita
Menjaga perasaan orang lain, bukan perkara mudah, benar? Saya saja yang terbilang blak-blakan, masih menahan diri untuk tidak melakukannya. Ada beberapa pertimbangan yang selalu saya pikirkan terlebih dahulu.
Kisah ini mungkin akan membuat Anda berpikir ulang dan menahan diri.
______
Nada
Nada, bukan nama sebenarnya, memiliki salah satu "keistimewaan. Dia terbilang cukup sukses, dan itu bisa menutupi kelebihannya tersebut. Namun, seperti apa pun dia bersikap biasa, orang sekitarnya pun tetap mengetahui dengan sendirinya.
Suatu hari, kantor tempat dia bekerja, sedang mengadakan evaluasi kinerja. Penilik dari pusat berkali-kali menegurnya, kenapa tidak bisa melakukan yang dia perintahkan. Nada terdiam. Wajahnya pucat pasi. Sementara teman-temannya mulai kasak kusuk di belakang. Masing-masing meminta teman satunya untuk memberitahu penilik tersebut, tapi teman lainnya tidak mau. Mereka pun saling tunjuk.
" Maaf Bu, Nada memiliki keterbatasan."
Semua lantas hening, dan menoleh ke arah sumber suara. Nada pun demikian. Matanya berkaca-kaca, tangan gemetar menahan amarah. Emosinya yang tertahan seakan mulai tak terbendung. Penilik dari pusat pun terdiam, dan memberikan giliran ke pegawai yang lain.
Tak menunggu lama, Nada segera berlari, keluar dari barisan, menuju ruangan, dan mengambil tas. Dia pulang. Membawa amarah dan rasa malu.
---------
Nada memang memiliki keistimewaan, yang membuatnya sedikit berbeda. Dia butuh bertahun-tahun untuk membuat dirinya bisa percaya diri. Namun orang-orang di sekitar yang sering berinteraksi juga akhirnya mengetahui juga.
Mungkin orang tersebut bermaksud baik dan tak kuasa melihat temannya terus ditanya, sementara dirinya sendiri tidak bisa mengatakannya.
Sebaiknya, menurut saya, ungkapkan itu langsung ke ibu penilik, bisa dengan mendekati dan mengucapkan secara pelan, sehingga orang lain juga tak mendengar. Jangan di depan umum dengan suara keras. Intinya tidak di depan umum. Malu bukan kepalang. Marah yang tertahan adalah hal yang umumnya dilakukan orang seperti Nada, dan kita sendiri. Cobalah membayangkan Anda berada di posisi orang lain.
No comments:
Post a Comment