a IkaMitayani: Cerita Di Balik SukaBacaTulis

23 May, 2014

Cerita Di Balik SukaBacaTulis

Beberapa hari ini saya memang sedang mengerjakan persiapan untuk SukaBacaTulis. Ini adalah bagian dari mimpi saya yang tertunda sekian lama. Entah kenapa awal tahun kemarin saya mencoret-coret daftar keinginan secara terperinci. Ajaibnya, Februari, suami yang hanya tahu, saya ingin punya toko buku, dan buku sendiri, memberi tahu, apa masih ingin punya toko? Saya jawab iya, dan tara, toko depan rumah bisa dipergunakan. Rasanya senang.

Apalagi sebelum suami bilang itu, saya juga pernah secara tertulis di BBM, apakah teman-teman penulis, editor, bersedia menjadi mentor kalau ada pelatihan menulis. Mereka menjawab mau. Padahal ada yang baru sekali ketemu, dan ada yang belum pernah sama sekali. Ini menakjubkan. Sampai saya merasa gemetar. Tak percaya. Kok terasa mudah ya? Tinggal pelaksanaannya saja. Tiba-tiba saja saya berpikir, apa saya bisa?


Malah, praktisi perbukuan Bambang Trim yang selama ini saya panggil suhu, malah menyarankan agar pelatihan nantinya diadakan di toko saja. Saya awalnya memang bilang, kalau di toko kira-kira bagaimana. Soalnya saya pikir, beliau ini kan udah maestro ya, jadi ragu-ragu apakah beliau mau.

Tanpa disangka, beliau mau. Aduh saya senang. Apalagi suami tempo hari bilang, kalau tidak jadi naruh barang di ruang yang sama. Karena mulai besuk, akan berkantor di tempat rekannya. Jadi ini total saya yang akan kelola. Saya sampai tidak bisa bernafas, hahhaha.

Saya lalu tentukan hari, untuk memulai SukaBacaTulis per Agustus atau September, sebelum itu juga tak apa.

Terus toko buku offline, saya juga menghubungi rekan penerbit, mereka bersedia, dan cocok dengan lokasi. Rasanya, seperti melegakan. Bagaimana tidak, selama beberapa bulan, keluarga ini dalam kondisi kritis, banyak cobaan, ujian, yang rasanya saya selalu ingin nangis. Tapi kan tidak boleh, itu namanya putus asa. Saya tidak boleh menyerah. Bukankan, ujian hanya diberikan kepada umat, sebatas kemampuannya. Semoga saya lulus ujian, dan bisa produktif kembali. Anak-anak juga sudah mulai besar.

Sebenarnya saya ingin cerita banyak, tapi, terlalu panjang nantinya hehehe.

No comments:

Post a Comment